Leck Murman

WA **(censored)**FB Leck Murman Pak Leck menghabiskan masa kecil di Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Sebuah desa kecil di wilayah Kabupaten Dem

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Kok Cuek

Guru Kok Cuek

Guru cuek itu guru yang tidak peduli dengan kegiatan di sekolahnya. Guru cuek itu guru yang hanya mementingkan diri sendiri. Guru cuek itu guru yang hanya mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa mau membantu guru lainnya. Guru cuek itu kalau ada pekerjaan sekolah tidak ikut membantu. Guru cuek itu guru yang tidak mau mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik. Guru cuek itu ….

Adakah guru cuek di sekolah kita?

----------------------------------------------------------------

Di setiap sekolah selalu saja ada masalah dengan guru yang cuek. Guru yang tidak peduli dengan lingkungannya. Ketika guru yang lain sibuk mengerjakan tugas sekolah, ada guru yang dengan seenaknya ngobrol atau sekadar duduk-duduk tanpa berusaha membantu temannya. Lebih parah lagi ada guru yang justru meninggalkan sekolah ketika guru-guru yang lainnya sedang sibuk berada di sekolah.

Guru cuek bukanlah budaya. Guru cuek adalah penyakit, penyakit sosial tepatnya. Kurangnya rasa kepedulian pada sekolah yang menjadikan guru itu cuek. Yang namanya penyakit tentu akan mempengaruhi pada yang lainnya. Resikonya sistem sekolah tidak bisa berjalan dengan baik. Bahkan penyakit cuek ini bisa menular dan menyebabkan orang lain ikut-ikutan cuek.

Guru cuek terjadi tidak hanya ketika diminta untuk membantu kegiatan sekolah. Banyak terjadi bahkan untuk kebaikan dirinya sendiri pun guru bersikap cuek. Sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi guru harus membuat perangkat pembelajaran secara lengkap dan baik. Dengan waktu yang telah ditentukan perangkat pembelajaran itu harus segera dikumpulkan dan divalidasi. Bagaimana dengan guru cuek? Mereka akan memenuhi tugas yang diberikan kepadanya tetapi dengan cara yang asal-asalan dan dalam waktu yang seenaknya sendiri.

Lazimnya, setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah partisipasi guru sangat diharapkan. Partisipasi bisa dilakukan dengan cara mendampingi atau menunggui kegiatan. Dalam kegiatan lomba anak misalnya, anak-anak perlu pendampingan secara khusus dari para gurunya. Walaupun sekolah sudah menunjuk guru untuk mendampingi namun keterlibatan guru-guru lainnya juga diperlukan untuk memberi motivasi dan penguatan baik pada anak-anak maupun pada guru yang bertugas. Kepedulian terhadap sesama akan menciptakan persatuan dan kekompakan menuju juara.

Pernah terjadi dalam persiapan lomba pramuka, Pembina pelatih mengeluhkan kurangnya perhatian dari para guru. Setiap hari Pembina bersama anak-anak yang ikut lomba berlatih mempersiapkan diri agar menjadi yang terbaik dalam lomba nantinya. Anak-anak begitu bersemangat dan Pembina juga sangat antusias melaksanakan tugasnya. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Setelah beberapa hari berlatih Pembina Pramuka merasakan sesuatu yang kurang. Sekian hari berlatih tidak ada guru yang mendampingi bahkan sekadar untuk bertanya tentang kegiatan yang dilakukan. Sesekali Kepala Sekolah datang memberi motivasi dan mendampingi anak-anak berlatih. Lalu, di mana para gurunya?

Dalam tugas pembimbingan Pembina Pramuka dengan senang hati melaksanakan tugasnya. Rasa lelah dan letih berlatih bersama anak-anak merupakan dinamika tugas. Tapi kalau tidak ada kepedulian dari teman-teman guru lainnya rasanya bekerja menjadi kurang “greget”. Bukankah program sekolah dilaksanakan untuk kepentingan bersama? Alangkah indahnya bila guru yang diberi tugas bersedia melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan guru-guru lainnya menunjukkan rasa kepeduliannya demi kebersamaan. Kebersamaan untuk menuju prestasi. Duh indahnya ….

Guru cuek juga terjadi pada perilaku kedisiplinan diri. Aturan sekolah yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama seakan tidak bermakna bagi dirinya. Ketika guru yang lain sibuk mengerjakan administrasi kelas, guru cuek dengan seenaknya tidak mengerjakan. Ketika guru yang lainnya sibuk mendampingi siswanya melaksanakan program jalan sehat, guru cuek hanya duduk-duduk saja di kursi. Yang lebih parah lagi guru cuek malah masih berada di rumah karena tahu tidak ada jam mengajar di saat itu. Ketika guru yang lainnya membimbing anak untuk melaksanakan upacara pagi, guru cuek dengan santainya berada di ruang guru padahal tidak ada tugas penting yang harus dikerjakannya.

Guru cuek memang ada di mana-mana. Guru cuek adalah penyakit. Guru cuek menebarkan virus kemalasan pada lingkungan. Semoga kita tidak termasuk kelompok guru cuek dan semoga rasa kepedulian kita pada sesama bisa terus bersemayam dalam diri kita. Bersama kita bisa.

Drs. Murman, M.Pd.

Demak, 18022017

Gambar diambil dari **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post